Senin, 23 September 2019

Orangtua Siswi Ini Syok Mengetahui Ada Rekaman Video Mesum Anaknya Dengan Sorang Laki-Laki Di Hpnya, Tertangkap Tangan Gara Gara Ada Razia Hp

sebuah video mesum cerdik balig cukup akal dengan siswi Sekolah Menengan Atas di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, diamankan.




Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, kasus video mesum itu terkuak dikala ada razia HP di sekolah siswi Sekolah Menengan Atas tersebut yang ada di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal pada Oktober 2018 lalu.

Saat itu, para guru di sekolah menemukan ada gambar yang tidak pantas dimiliki siswa.
Selanjutnya, HP milik korban disita pihak sekolah dan orangtua diminta tiba ke sekolah untuk mengambilnya.
Setelah dikembalikan, orangtua korban kemudian kembali ke rumah dan mengusut isinya.
Kaget bukan kepalang, orangtua korban kembali menemukan adanya adegan tak pantas yang dilakukan pelaku terhadap korbannya.
Saat ditanya, korban mengaku bila video di dalam rekaman itu yakni dirinya dan pelaku.
Geram, orangtua selanjutnya melaporkan kasus itu ke Polres Tegal.

Ibu 3 Anak Di Sukabumi Ini Nekat Bacok Suaminya Sendiri, Penyebabnya Gara Gara Relasi Badan!

Aminah (43) masih menjalani investigasi di Mapolsek Cikidang, Resor Sukabumi. Ibu tiga anak tersebut terpaksa menginap di ruang tahanan polsek. Aminah berurusan dengan polisi gegara membacok suaminya, Maman.
 masih menjalani investigasi di Mapolsek Cikidang Ibu 3 Anak di Sukabumi ini Nekat Bacok Suaminya Sendiri, Penyebabnya Gara Gara Hubungan Badan!
Pemeriksaan terhadap Aminah dilakukan anggota dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Polsek Cikidang. “Semalaman kita periksa, namun yang bersangkutan masih hemat memperlihatkan keterangan,” kata Kapolsek Cikidang AKP Sunarto kepada detikcom di ruang kerjanya, Senin (15/7/2019).

Kepada polisi, Aminah mengaku kesal alasannya yakni kerap diminta berafiliasi tubuh oleh Maman. Sedangkan kondisi Aminah gres dua bulan melahirkan anak ketiga. Diduga hal itu menjadi pemicu agresi nekat Aminah menyerang dan membacok suaminya memakai kapak.
“Ada kisah ia itu gres saja melahirkan dan belum KB, sementara suaminya minta jatah ’emen’ terus. Dia tetap melayani suaminya, kesudahannya kondisinya stres alasannya yakni lelah yang berujung pada tragedi pembacokan,” ujar Sunarto.
Polisi berencana mengusut Maman dan sejumlah saksi di antaranya pihak keluarga. “Kita akan meminta keterangan lebih jauh ke suaminya, kabarnya hari ini kondisinya sudah stabil di RSUD Sekarwangi, Cibadak,” ucap Sunarto. [Detik]

Janda 40 Tahun Ini Tertangkap Lembap Tidur Bareng Dengan Berondong 17 Tahun Di Hotel, Ketika Ditanya Ngakunya Emaknya!

Seorang janda 40 tahun rela tiba dari Jakarta ke Jambi untuk temui berondong 17 tahun.
 tahun rela tiba dari Jakarta ke Jambi untuk temui berondong  Janda 40 Tahun ini Ketahuan Tidur Bareng dengan Berondong 17 Tahun di Hotel, Saat Ditanya Ngakunya Emaknya!
Di Jambi, ternyata perempuan pintar balig cukup akal dan cowok ini sengaja mencari daerah sepi.

MM (40) dan IR (17) itu tidur di sebuah hotel di Kota Jambi.
Selama dua hari mereka berdua berada di kamar hotel.
Sebelumnya pasangan tanpa ikatan perkawinan itu digrebek anggota Polsek Pasar Kota Jambi ketika razia penyakit masyarakat (Pekat) pada Jumat (12/7/2019) malam.
Janda yang berusia 40 tahun itu berada di kamar hotel selama dua hari, bersama seorang pria.
Razia pekat yang dipimpin Kapolsek Pasar, AKP Sandy Mutaqqin, itu mengamankan perempuan MM (40) warga Jakarta Selatan dan laki-laki IR (17) warga RT 04, Kenali Asam Atas, Kota Jambi.
Menyebut sang janda sebagai ibunya. Awalnya, IR mengaku bahwa MM ibunya.
Belakangan ketika didesak polisi, karenanya ia mengakui MM bukan ibunya.
Ternyata, pasangan ini sudah booking hotel untuk empat hari.
Namun pada hari kedua di hotel, mereka sudah terjaring operasi penyakit masyarakat (pekat) Polsek Pasar.
MM mengaku berada di Jambi selama empat hari.
“Baru dua hari di Jambi,” ungkapnya. [Wartakota]

Video Viral Di Medsos, Pelajar Sd Putus Kaki Tertabrak Pick Up Dikala Nunggu Jemputan

Nasib malang dialami  Muhammad Celvin (11) seorang Sisawa SD yang harus kehilangan kaki kanannya. Celvin menjadi korban pada kejadian kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Legok, Kampung Cakung, Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Senin, (27/8) lalu.


 seorang Sisawa SD yang harus kehilangan kaki kanannya Video viral di medsos, pelajar SD putus kaki tertabrak pick up dikala nunggu jemputan

car insurance, buy stock with bitcoin
Sontak video amatir yang memperlihatkan Celvin yang sedang meraung kesakitan alasannya ialah luka berat di bab kaki kanannya viral di media soaial.
Saat dikonfirmai, Rabu (28/8) Kasat Lantas Polres Tangerang Selatan AKP Lalu Hendwin menjelaskan kronologi kecelakaan yang menimpa Celvin, menurutnya bocah malang tersebut sedang menunggu jemputan orang tuanya. Namun, disaat yang bersamaan sebuah pick up oleng dan menabrak korban yang berada dipinggir jalan.


“Anak itu lagi bangkit nunggu orang tuanya. Pas kecelakaan beliau tertabrak yang mengakibatkan kakinya putus,” kata Lalu.
Sementara itu, Kanit Lantas Polsek Legok, Iptu Bambang Sunarko menyampaikan telah mengamankan kedua supir kendaraan yang terlibat kecelakaan.
“Kejadiannya selepas pulang sekolah sekira pukul 12.00 WIB. Korban dikala itu pribadi dilarikan ke RS Siloam untuk mendapat santunan medis,” ujarnya.
Bambang menjelaskan, kejadian bermula ketika pick up bernomor polisi (Nopol) B 9378 WUC yang dikemudikan Soleh (20) oleng dan pribadi mengarah ke korban.

“Ada dua kendaraan yang terlibat, truk dan pick up. Namun, yang menabrak korban pick up. Kasus ini masih kami dalami,” pungkasnya.
Sumber : antaranews.com

Minggu, 22 September 2019

Pura-Pura Tanya Anak Kembarnya Sambil Nangis, Ternyata Ibu Sendiri Pembunuhnya

Dewi Regina Ano (24), berhasil selamat dari upaya bunuh diri pada Kamis, 5 September 2019 lalu. Dia dilarikan ke rumah sakit sesudah lehernya teriris benda tajam. Sementara dua anak kembarnya tewas bersimbah darah.


 berhasil  selamat dari upaya bunuh diri pada Kamis Pura-pura Tanya Anak Kembarnya Sambil Nangis, Ternyata Ibu Sendiri Pembunuhnya

car insurance, buy stock with bitcoin
Saat terbangun di bangsal rumah sakit, beliau menangis menanyakan kabar dua anak kembarnya, Angga Masus (5) dan Angki Masus (5).
“Mana Angga? Mana Anggi?” tanyanya.
Namun sesudah serangkaian penyelidikan, ditemukan banyak kejanggalan. Di antaranya, pintu terkunci dari dalam, sehingga sang suami Obir Mesus (25) harus mendobrak pintu dari luar. Sebilah bendo juga ditemukan di akrab Dewi.

Dari situ, Polisi yang menemukan bukti kuat. Termasuk ketika menyidik Dewi, beliau mengakui perbuatannya. Akhirnya polisi menetapkan, Dewi sebagai tersangka pembunuh dua bocah kembarnya.
Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Mooy Nafi mengatakan, kepada polisi, Dewi mengaku nekat menghabisi kedua anaknya alasannya dendam terhadap sikap suaminya, Obir.
“Motifnya alasannya beliau dendam sering dianiaya suaminya, kurang perhatian, kasih sayang, dan juga kebutuhan ekonomi sebagai wanita jarang dipenuhi. Sehingga beliau membunuh anaknya dengan tujuan membalas dendam kepada suaminya,” ujar Bobby menyerupai dilansir dari Liputan6.com.

Dewi menceritakan kronologis pembunuhan yang beliau lakukan kepada polisi.
Saat itu, Kamis sore sekitar pukul 17.00 Wita, beliau berbelanja di kios bersama dua bocah kembarnya. Usai belanja, ia kemudian berusaha menidurkan dua anaknya di mesnya di Kelapa Lima, Kota Kupang. Saat keduanya tertidur pulas, ia kemudian menghabisi kedua anaknya memakai parang.
“Usai menghabisi anaknya, DR (Dewi) kemudian berupaya membunuh diri,” katanya.
Mereka ditemukan pertama kali oleh Obir, sang suami. Usai mendobrak pintu, beliau melihat dua anaknya bersama istrinya bersimbah darah di atas spanduk di mesnya. Dia kemudian lari ke sekuriti, memberitahukan kejadian tersebut. Sekuriti eksklusif berkoordinasi dengan polisi.
Terkait adanya pembunuhan berencana, Bobby menyampaikan akan melaksanakan investigasi secara detail dikala tersangka sudah dinyatakan pulih. Tersangka juga akan diperiksa kejiwaannya oleh psikolog.
Tersangka dijerat dengan pasal 80 ayat 3 dan 4 subsider pasal 338 KUHP.
Sumber : news.rakyatku.com

Viral Video Pelajar Kejang-Kejang Dikala Bermain Game Online, Ternyata Ini Penyebabnya

Sebuah video yang menunjukkan salah seorang siswa kejang-kejang dikala bermain game online di dalam kelasnya, viral di media sosial.
Video berdurasi 38 detik itu diunggah oleh akun @keluhkesahojol.id di instagram.
Dalam video pendek itu, terlihat seorang pelajar Sekolah Menengan Atas pada potongan lengannya terlilit headset yang tersambung dengan telepon seluler (ponsel) di kantong celananya.
Sebuah video yang menunjukkan salah seorang siswa kejang Viral Video Pelajar Kejang-kejang Saat Bermain Game Online, Ternyata Ini Penyebabnya
Ia mengalami kejang-kejang sampai pingsan. Sementara rekan-rekannya panik, bahkan berteriak histeris melihat insiden tersebut.
Dalam video itu juga terlihat rekan korban memegang ponsel yang berisi permainan (game).
Dalam keterangan video tersebut disebutkan bahwa insiden itu terjadi di salah satu Sekolah Menengan Atas di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pada 12 September 2019. Video tersebut sekarang beredar luas dan telah dilihat sebanyak 23.857 kali.

Diketahui siswa itu berinsial PH (17), kelas 11 Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Luwu Timur, warga Kilometer 6, Dusun Balambano Indah, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili. Luwu Timur.

Dendam Tak Dibelikan Pembalut Sama Suami, Seorang Istri Di Kupang Tebang Leher Anak Kembarnya Sampai Tewas

Belum usang ini warga Kelurahan Oesapa Barat, Kupang sempat dihebohkan dengan kabar dua anak kembar tewas terbunuh.
Berdasarkan penyelidikan sementara, kedua anak kembar tersebut tewas terbunuh dengan kondisi kepala yang ditebas.Belum usang ini warga Kelurahan Oesapa Barat Dendam Tak Dibelikan Pembalut Sama Suami, Seorang Istri di Kupang Tebas Leher Anak Kembarnya Hingga Tewas
Atas kasus pembunuhan dua anak kembar ini, Reskrim Polres Kupang Kota tetapkan ibu kedua korban, Dewi Regina Ano sebagai tersangka utama.

Melansir Kompas.com, pada Kamis (5/9/2019) kemudian dua orang bocah balita kembar berjulukan Angga Masus dan Angkri Masus (5) ditemukan tewas di dalam sebuah kamar.
Saat ditemukan,tubuh kedua balita kembar malang ini dipenuh dengan luka parah pada baian kepala, leher dan dada.
Sementara sang ibu ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka tusuk pada pagian leher dan perut.
Kejadian nahas itu terjadi di mess pekerja Hotel Ima di Jalan Timur Raya RT 09/RW 03 Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kupang.
Beberapa hari sehabis penyelidikan, pihak kepolisan menemukan fakta gres bahwa pelaku pembunuhan sadis dua bocah kembar ini ialah ibu kandungnya sendiri.
Fakta terbaru terkait kasus pembunuhan bocah kembar tersebut disampaikan sendiri oleh Kasat Reskrim Kupang, Iptu Bobby Mooy Nafi.
“Berdasarkan gelar kasus singkat kemarin, pelaku pembunuhan dua balita kembar ini ialah ibu kandung mereka yakni Dewi Regina (24),” ujar Iptu Bobby Mooy Nafi dikutip Sosok.ID dari Kompas.
Pelaku pun diketahui telah mengakui perbuatannya ketika dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
“Berdasarkan hasil interogasi, yang bersangkutan (tersangka) mengakui bahwa beliau yang melaksanakan pembunuhan terhadap kedua anaknya,” lanjut Iptu Bobby Mooy Nafi.
Dilansir Sosok.ID dari Pos Kupang, insiden berawal ketika sang ibu, Dewi Regina membawa kedua anaknya untuk tidur di mes pekerja Hotel Ima pada Kamis (5/9/2019) lalu.
Berdasarkan keterangan dari tersangka, usai kedua anaknya tertidur pulas, pelaku pun mengambil sebilah bendo yang terselip di dinding kamar.
Parang ini kemudian dipakai tersangka untuk menebas kepala kedua anak kembarnya yang tengah tertidur pulas hingga tewas.
Usai membunuh kedua anaknya, tersangka diketahui mencoba untuk menghabisi nyawanya sendiri dengan menusukkan perut dan menggorok lehernya memakai parang.
“Kemudian, menurut pengakuannya, tak berselang lama, ia tak sadarkan diri. Ia tersadar ketika sudah berada di RSUD SK Lerik Kota Kupang,” terang Iptu Bobby Mooy Nafi.
Dari hasil investigasi sementara, Iptu Bobby Mooy Nafi menyampaikan bahwa motif utama tersangka melaksanakan pembunuhan dikarenakan rasa dendam terhadap sang suami, Obir Masus (31).
Mengutip Pos Kupang, tersangka mengaku bahwa selama ini sang suami tak pernah memenuhi kebutuhannya sebagai istri dan kurang memperhatikannya.
Kepada pihak kepolisian, tersangka bahkan mengaku bahwa sang suami tak pernah mau membelikannya pembalut setiap bulannya.
Lebih lanjut lagi, runtut dilema ini pun berujung pada kasus penganiayaan (KDRT) yang diakui tersangka kerap kali ia alami dari sang suami.
Tenggelam dalam rasa dendam, tersangka pun nekat habisi kedua anaknnya demi membalaskan sikap sang suami padanya.
“Motif pembunuhan, beliau (tersangka) dendam dengan perlakuan suaminya yang sering menganiaya dia.
Bahkan kurang menawarkan perhatian terhadap dirinya di mana ketika meminta uang untuk memenuhi kebutuhan kepentingan kaum wanita (pembalut) tidak dipenuhi.
Bahkan jarang sekali, sehingga, beliau melaksanakan pembunuhan ini dengan maksud supaya membalas dendam atas sikap suaminya,” terang Iptu Bobby Mooy Nafi.
Tak hanya itu, Iptu Bobby Mooy Nafi juga menyampaikan bahwa tersangka mengaku dirinya tak pernah diterima dengan baik oleh pihak keluarga suami.
Sehingga rasa dendam tersebut terakumulasi dan membuatnya nekat melaksanakan hal sekeji itu.
Saat diinterogasi pun tersangka memperlihatkan sikap kooperatif meski mengaku bersalah dengan bunyi yang terbata-bata alasannya ialah menangis.
Atas perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan pasal 80 ayat 3, di mana penaniayaan menyebabkan anak meninggal dengan bahaya eksekusi penjara 15 tahun.
Selain itu pada ayat ke-4 menyatakan bahwa jikalau pe,numuhan dilakukan oleh orangtua, maka bahaya hukumannya ditangani sepertiga dari bahaya eksekusi pokok.
Sumber: sosok.grid.id