Bingung Siapa Ayah Bayinya, 2 Kekasih Gelapnya Tak Mengakui, Ibu Muda Menyesal Kubur Anaknya

Jasad bayi yang dikubur sendiri oleh ibu kandungnya, D (30), warga Kampung Plang, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, diduga hasil hubungan gelap.
D mengakui bekerjasama gelap dengan dua lelaki.
Namun siapa ayah si jabang bayi tak diketahui.
 
Polisi sendiri akibatnya memutuskan ibu muda tersebut menjadi tersangka dan terancam eksekusi penjara maksimal 10 tahun sesuai dengan Pasal 77 karakter a UU perindungan anak tahun 2014.
Saat diperiksa petugas di ruang Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, Jumat (13/9/2019), D mengungkapkan, pasca-ditinggal suaminya empat tahun lalu, ia melaksanakan kekerabatan asmara dengan dua lelaki, B dan F.

Keduanya masih warga Tasikmalaya.
Uniknya, kedua lelaki itu tak menyadari mereka masing-masing menjadi korban menduakan D, alasannya ialah keduanya sama-sama tak mengetahui satu sama lain.
D mengaku menyesal telah berbuat kejam kepada darah dagingnya sendiri. Itu dilakukan alasannya ialah kalap.
“Saya sempat meminta pertanggungjawaban kepada B maupun F. Tapi keduanya hanya menawarkan kesepakatan manis. Saya bingung. Akhirnya melahirkan paksa sendirian. Dan sesudah lahir dikubur alasannya ialah sudah meninggal,” ujar D.
“Sehabis mengubur, saya menangis. Saat ngelahirin secara dipijit sendiri di kamar. Saat keluar saya menyesal, panik,” kata D, Jumat (13/9/2019).
Kasatreskrim, AKP Dadang Sudiantoro, membenarkan D telah ditetapkan sebagai tersangka, sesudah bukti-buktinya makin kuat.

“Kemarin kami melaksanakan autopsi dan ada legalisasi gres dari D. Akhirnya kami menetapkan sebagai tersangka,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada Sabtu (7/9/2019) malam D meminta sumbangan tetangga menggali lubang untuk mengubur bangkai kucing.
Namun tetangga curiga dan malam itu juga menggali kembali kuburan itu dan ternyata yang dikubur D ialah jasad bayi.

Lokasi dikuburnya janin bayi di pekarangan rumah yang menggegerkan warga Kampung Plang, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya

D melahirkan paksa bayi perempuannya itu sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
“Menurut legalisasi tersangka dikala lahir bayinya ada respons,” tutur Dadang.
“Selanjutnya ia sendiri memotong tali ari-ari dengan silet yang sudah ia siapkan sebelumnya,” kata dia.
Bayi yang dilahirkan paksa itu sempat bernyawa dan dirawat oleh tersangka sekitar kurang dari satu jam.
“Lalu dibedong sesudah pukul 05.00 WIB dilahirkan, kemudian si tersangka tidur di samping sang bayi. Lalu dikala bangkit sekitar Pukul 06.00 WIB, si bayi sudah meninggal,” kata Dadang.
Sumber: tribunnews.com