Merasa kepalanya pusing, Faisal Amir (27) berniat untuk tidur siang, Selasa sekitar pukul 14.00, di kawasan tinggalnya di Tower Dahlia 19 Apartemen Gading Nias, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Namun di kawasan tidur, ada anak perempuannya yang masih bayi, yakni KAA, buah janji nikah siri-nya dengan TN (23), seorang akuntan. Faisal Amir (FA) merasa kesal mendengar bunyi tangisan anaknya.
Spontan ia memukul kaki bayi berusia 3 bulan itu dengan memakai botol bedak bayi. Maksudnya semoga KAA menghentikan tangisnya. Namun ternyata karenanya sebaliknya.
KAA malah terus menangis. Emosi Faisal memuncak. Ia mengambil bantal besar kemudian menutupkannya ke wajah KAA.
“Berisik Pak (tangisan) bayinya. Ketika itu saya mau tidur siang. Bayinya terus-terusan nangis. Saya kesal, saya pukul kakinya pakai botol bedak bayi. Masih menangis lagi. Saat itu ada bantal di bawah kepala saya. Saya tarik kemudian saya taruh di wajahnya (KAA). Saya ketika itu lagi pusing kepala,” tutur Faisal di Polsek Kelapa Gading kemarin.
Usai menutupi wajah anaknya dengan bantal, Faisal tidur siang, hingga berdiri sekitar pukul 17.00. Sekitar 3 jam lamanya ia ‘terbang ke alam mimpi’. Selama itu pula muka bayi KAA tertutup oleh bantal besar sehingga kehabisan napas.
“Saya tidur siang hingga sore, pukul 17.00 WIB,” ungkapnya.
Menurut Faisal, ketika terbangun dari tidur, ia tidak tahu bila bayinya sudah tidak bernyawa lagi di kawasan tidur. Bangkit dari kawasan tidur, Faisal kemudian menyebarkan susu untuk anaknya.
Saat ia hendak memperlihatkan susu itu kepada KAA, barulah ia tahu bahwa bayi itu tidak bernapas.
“Saya coba memberi napas buatan, tidak kunjung sadar juga. Enggak ada napas. Saya pun pasrah di situ,” ujar Faisal.
Menurut laki-laki yang di KTP-nya tercatat sebagai penduduk Kampung Rawa Denok, RT 5, RW 8, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok, tersebut, ia menyesal telah membunuh bayinya sendiri.
“Jujur saya khilaf melaksanakan perbuatan itu. Menyesal saya. Saya bunuh si kecil alasannya yaitu beliau ketika itu memang berisik, ketika saya lagi pusing-pusingnya,” ujar Faisal.
Pulang Seminggu Sekali
Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Pol Dwiyono, menandakan bila pelaku membunuh bayinya sendiri dikarenakan bayi itu menangis tak kunjung berhenti. Diduga berpengaruh pelaku stres alasannya yaitu sudah usang menganggur.
“Jadi memang ada dugaan berpengaruh pelaku ini juga stres alasannya yaitu tak kunjung menerima pekerjaan tetap. Dia (FA) juga kesal alasannya yaitu si kecil sering menangis. Dia juga sempat memukuli si kecil dengan botol bedak ke kakinya sebanyak tiga kali. Bayi ini, terus menangis. Sehingga FA pun semakin kesal, kemudian melemparkan sebuah bantal kepala ke wajah bayi. Setelah itu, FA ini pribadi melanjutkan tidurnya,” kata Dwiyono.
“Di unit apartemen hanya korban (KAA) dengan FA. Sementara sang istri, TN, tak ada di kawasan ketika kejadian. Diketahui, TN ini tak pulang ke rumah. TN bekerja selaku pegawai akuntan di Kawasan Sunter, Tanjung Priok, serta pulang ke rumah itu hanya seminggu sekali. Jadi, sanggup saja pelaku ini juga stres alasannya yaitu istrinya jarang pulang. Diduga FA pusing mengurus si kecil,” jelasnya.
Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Sungkono, mengungkapkan bahwa KAA meninggal alasannya yaitu kehabisan napas.
“Faisal membunuh bayi perempuannya dengan cara menutup wajah sang bayi dengan bantal. Sehingga sang bayi kehabisan napas,” ungkapnya.
Olah TKP
Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi, Faisal melihat badan anaknya memerah.
Ia juga melihat sang anak mengeluarkan tinja.
“Posisi badan bayi miring ke kanan dan sudah mengeluarkan muntah serta buang air besar. Setelah melihat keadaan itu, Fasial pribadi membersihkan semuanya, serta menghubungi saksi Lily Salim (50), yang diketahui kerabat pelaku,” ucapnya.
Lily yang merupakan warga Jalan Janur Kuning II WH II/23 RT 08/15, Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara, kala datang di lokasi pribadi menghubungi pihak keamanan dari apartemen. Juga menghubungi pihak kepolisian Polsek Kelapa Gading.
“Selanjutnya pihak petugas dari Polsek Kelapa Gading pribadi mengadakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi untuk melihat kondisi korban. Tubuh korban terlihat menyerupai kemerah-merahan. Selanjutnya untuk mengetahui penyebab maut bayi ketika itu pribadi dilakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan, ayah dari bayi itu sendiri yang melaksanakan pembunuhan terhadap bayinya. Pelaku tak bekerja alias nganggur, cuma mengurus bayi saja,” ujar Nasriadi.
Akibat perbuatannya, FA, dijerat pasal berlapis yakni Pasal 340 kitab undang-undang hukum pidana terkait hal pembunuhan berencana, Pasal 338 kitab undang-undang hukum pidana soal pembunuhan dan juga UU 35 Tahun 2014 soal derma anak.
Atas perbuatannya, Faisal diancam eksekusi yang tidak mengecewakan berat. Apalagi hasil visum terhadap bayi memang ada luka di kaki, lebam. Sehingga, FA terancam eksekusi 20 tahun penjara.
Tidak Sengaja
Terpisah, Fira (17) adik kandung Faisal Amir, menyatakan bahwa keluarganya cukup terpukul dengan insiden yang menimpa kakaknya.
“Dari tadi pagi, ibu saya dan adik ibu saya, atau om, sudah ke rumah Faisal di apartemen. Sampai kini belum pulang,”ujarnya ketika ditemui kemarin.
Fira menegaskan, keluarganya tidak percaya Faisal sengaja membunuh bayinya.
“Kalau setahu kami, bang Faisal enggak bunuh bayinya,” katanya.
Menurut Fira, keluarga berharap tuduhan bahwa Faisal membunuh bayinya menyerupai dalam pemberitaan yaitu tidak benar.
“Soalnya jikalau dari dongeng Bang Faisal ke ibu saya, itu semua kejadiannya gak sengaja,” katanya.
Sumber: intisari.grid.id
Ads 970x90
Home
lainnya
Hanya Gara-Gara Tidur Siangnya Terganggu Bunyi Tangisan, Laki-Laki Ini Bunuh Bayinya Yang Gres Berusia 3 Bulan
Jumat, 13 September 2019
Hanya Gara-Gara Tidur Siangnya Terganggu Bunyi Tangisan, Laki-Laki Ini Bunuh Bayinya Yang Gres Berusia 3 Bulan
Related Posts
Hikmah Kehidupan
Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.
Comments