Kamis, 12 September 2019

Kronologi Tewasnya Zainal Pelanggar Kemudian Lintas Yang Dikeroyok Oknum Polisi

Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Irjen Pol Nana Sudjana memberikan kronologis perkara meninggalnya Zainal Abidin versi laporan awal yang diterima dari Polres Lombok Timur.
 Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Irjen  Pol Nana Sudjana memberikan kronolo Kronologi tewasnya Zainal pelanggar kemudian lintas yang dikeroyok oknum polisi
"Jadi, memang pada Kamis, 5 September 2019, di Jalan Tuan Guru Zainudin, Selong. Waktu itu tim satlantas sedang melaksanakan Operasi Patuh Gatarin, sedang razia kendaraan," kata Irjen Pol Nana Sudjana dalam jumpa pers di Mapolda NTB, Senin.

Zainal Abidin, kata dia, ialah salah satu pengendara roda dua yang terjaring razia pada Kamis (5/9) sore itu. Kendaraannya diamankan alasannya ialah Zainal tidak mengenakan helm dan tidak sanggup menunjukkan surat kelengkapan berkendaranya.

Kemudian pada malam harinya sekitar pukul 20.30 Wita, Zainal bersama keponakannya berjulukan Ikhsan, tiba berboncengan memakai kendaraan roda dua Honda Vario warna putih masuk ke Mapolres Lombok Timur.

"Ketika itu Zainal ini tiba melawan arus tanpa mengenakan helm," katanya.

Begitu hingga di Mapolres Lombok Timur, Zainal bertemu dengan Bripka Nuzul Huzaen dan Apida I Wayan Merta Subagia, yang kebetulan sedang menjalankan kiprah jaga barang bukti hasil razia Operasi Patuh Gatarin di lapangan apel Satlantas Polres Lombok Timur.

"Di situ awalnya korban tanya mana motor, anggota sudah mempersilakan duduk dulu, tapi tiba-tiba yang bersangkutan merangkul dan memukul dua kali Nuzul, dan mereka bergumul," ujarnya.

Selanjutnya Aipda I Wayan Merta Subagia yang melihat insiden tersebut tiba menghampiri keduanya dan berupaya melerai. Tapi Zainal  tetap melawan, hingga hasilnya beliau menggigit jari tangan Nuzul.

"Kemudian mereka bertiga bergumul, berantem. Ada satu anggota lagi datang, mereka terlibat perkelahian. Memang ketika itu, mungkin mereka tiba-tiba di serang, anggota berupaya melaksanakan pembelaan," ucapnya.

Tak usang kemudian, lanjutnya, Zainal pun berhasil dilumpuhkan dan pribadi diamankan ke bab Satreskrim Polres Lombok Timur.


"Tujuannya dibawa ke reskrim untuk dimintai keterangan, tapi ketika akan diperiksa, yang bersangkutan tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri," kata Kapolda NTB.

Melihat insiden itu, anggota Satreskrim Polres Lombok Timur pribadi membawa Zainal ke RSUD dr R Soedjono, Selong, Kabupaten Lombok Timur.

Namun sehari setelahnya, pihak rumah sakit menyatakan Zainal yang tak kunjung sadarkan diri semenjak dibawa oleh petugas kepolisian meninggal dunia pada Jumat (6/9) malam.

Dari pemaparan itu, ada  yang berbeda dengan Ikhsan, keponakan korban yang ikut mendampinginya pada ketika kejadian.

Dari kesaksian Ikhsan yang tersiar di youtube, korban memang terlibat perkelahian dengan petugas di Mapolres Lombok Timur. Namun ketika berhadapan dengan tiga petugas, korban sempat meminta maaf.

"Almarhum ketika itu minta maaf, tapi tidak dihiraukan, tetap diserang," kata Ikhsan.

Bahkan Ikhsan yang berada di lokasi ikut diamankan petugas. Ikhsan juga mengaku telepon genggam pribadinya turut diamankan.

"HP saya disita, tidak dikasih untuk telepon orang. Saya di situ hingga malam, sekitar pukul 01.00 Wita gres saya diizinkan pulang," ujarnya.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments