Dua anak di bawah lima tahun (balita) ditelantarkan di pinggir jalan di Medan.
Seorang warga melaporkannya ke polisi dan sekarang keduanya dibawa ke panti asuhan. Kedua anak tersebut direkam video oleh warga yang kemudian diunggah di YouTube.
Sebuah akun YouTube berjulukan “Si kosong kejadian” mengunggah video tersebut dengan judul “Dua orang anak dibuang ibunya di tengah jalan, di simpang lampu merah karya wisata, Medan 29 Jul 2019. Video tersebut sudah ditonton 527 kali dengan 22 komentar.

Sedangkan anak yang badannya lebih besar terus menangis dan memanggil-manggil “mama”. Seorang laki-laki kemudian tampak menenangkannya.
Kompas.com mencoba menelusurinya dengan tiba ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan, Selasa (30/7/2019).
Kepala Seksi Anak dan Lansia Dinsos Kota Medan, Deli Marpaung membenarkan ada anak ditelantarkan di Jalan AH Nasution simpang Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor.
Dalam hal ini, pihaknya mendapatkan kedua anak tersebut dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polrestabes Medan pada Senin (29/7/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.
Dalam surat keterangan dari Polrestabes Medan, kedua anak tersebut berjulukan Ester (perempuan), diperkirakan berusia 2 tahun dan Ezra (laki-laki) diperkirakan berusia 1 tahun.
Dalam surat yang sama, kata dia, kedua anak tersebut diserahkan oleh seorang wanita berjulukan Dewi Jernih Telaumbanua.
Pada Senin pagi (29/7/2019), Dewi dipanggil-panggil oleh warga alasannya ialah kedua anak tersebut menangis di depan rumahnya.
“Jadi dari situ ia melapor ke Polrestabes pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB, kemudian polisi menyerahkan ke kita,” katanya.
“Lalu kita serahkanlah ke panti asuhan, rumah sementara santunan anak, sebagai anak negara,” lanjut Deli.
Dengan status sebagai anak negara, jikalau kemudian orangtuanya tiba ingin mengambil kedua anak tersebut, harus membawa bukti dan saksi yang membenarkannya sebagai orangtua.
Deli mengatakan, Dinsos Kota Medan pada tahun 2017 mencatat ada 7 masalah penelantaran dan pada tahun 2018 sebanyak 8 kasus.
“Ada banyak cara orang menelantarkan anak. Ada yang meninggalkannya di kardus, ada juga yang menghanyutkannya di sungai,” katanya.
Sumber: kompas.com